Bahagia hari ini mendapatkan kabar dari Mas Malik, pemilik studio Keitoto Semarang sebuah studio industri kreatif yang bergerak di bidang pembuatan asset digital berbasis 3D. Kabar yang membahagiakan karena dari beberapa murid yang mengikuti magang di Keitoto dan akan berakhir tanggal 22 Desember 2023, ada satu murid yang diperpanjang waktunya karena akan berlanjut ke project industri. Dalam kegiatan project industri nantinya murid akan menghandle pekerjaan-pekerjaan dengan tanggungjawab yang setara dengan karyawan dan mendapat salary layaknya karyawan. Ahmad Yasin R yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan project industri selama 6 bulan ke depan. Ia harus fokus bergabung dengan project-project yang diberikan oleh Keitoto. Inilah cara kami di Jurusan Animasi SMK N 11 Semarang dalam menjalin hubungan dengan industri kolega tempat magang. Murid-murid yang memiliki kemampuan lebih dan dibutuhkan oleh industri, diberi kesempatan untuk memperdalam skill lebih lama di industri dengan harapan akan memperkecil masa tunggu kerja setelah lulus nantinya. Ketika murid sudah dibutuhkan oleh industri dan ada jaminan dapat bekerja di perusahaan tersebut, bahkan sebelum lulus mereka sudah dikontrak untuk bekerja, maka masa tunggu kerja akan semakin pendek. Inilah impian kami, meskipun hal ini tidak bisa berlaku untuk semua murid, karena kondisinya dan kemampuannya berbeda-beda. Namun inilah yang bisa kami lakukan untuk memberikan penghargaan kepada murid-murid yang akan memperdalam skillnya.
Malam ini saya melakukan dialog dengan Ahmad Yasin, meskipun hanya melalui whatsapp, namun tidak mengurangi kualitas dialognya. Dialog ini untuk menggali hal-hal apa saja yang ia peroleh, mengapa ia terpilih mengikuti project industri dan rencana selanjutnya selama kegiatan project industri. Dialog ini jarang dilakukan oleh pendidik, padahal dialog sederhana ini akan membawa dampak pada kesadaran diri murid. Di era saat ini, murid sudah sulit untuk dinasehati, namun dengan teknik coaching dengan pertanyaan yang powerfull akan membawa kesadaran diri murid itu sendiri, karena diajak berpikir dalam dialog tersebut. Berbeda dengan nasehat, ia hanya akan mendengarkan saja, jika dirinya sudah memiliki barier, maka segudang nasehat yang diberikan hanya akan terbuang sia-sia.
Saya awali dialog ini dengan hal baik yang dirasakan, bukan kekurangan yang dialami. “Sebelum masuk ke project industri. tentu ada hal baik yang sudah kamu capai selama magang di Keitoto. Hal baik seperti apa mas sehingga kamu terpilih untuk mengikuti project industri?”, tanya saya ke Yasin. “Kemungkinan besar dari hasil karya dan manner selama proses magang pak. Saya sama Ben beberapa kali dapat kepercayaan buat ngehandle project dari luar pak”, jawab Yasin. “Wow. Mantap”, apresiasi saya atas pencapaian Yasin. Selama mengikuti kegiatan magang, mereka berdua mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan project dari luar negeri.
“Kalau dibuat skor 0 sampai dengan 10, sebelum kamu masuk Keitoto pada skor berapa dan saat ini skor berapa mas terkait skill 3D?”, tanya saya lebih mendalam. “Mungkin 4.5. Karena saya sudah sempat belajar basic secara otodidak sebelum masuk ke Keitoto jadi tinggal mempertajam sense design dan saat ini pada posisi skor 8, Karena masih cukup banyak yang belum saya explore”, penjelasan Yasin. Sebuah peningkatan yang luar biasa. Pertanyaan ini juga mampu menggiring murid untuk merefleksikan atas posisi dirinya.
“Peningkatan yang luar biasa. Hal apa saja yang kamu rasa masih kurang?”, tanya saya lebih lanjut untuk mengidentifikasi hal-hal yang masih perlu diperbaiki. “Pembuatan karakter pak. Saya bisa tapi kurang optimal”, jawab Yasin. “Jadi apa rencana kamu pada saat magang lanjutan ini terkait dengan peningkatan kualitas pembuatan karakter?”, tanya saya untuk mengungkap rencana Yasin. “Kalau rencana di magang lanjutan ini saya mau lebih mengeksplore yang saya cukup kuasai dulu pak. Saya sedang fokus pada product photoshot dan product animation pak”, jawab Yasin. “Apa expectasi kamu di magang ke dua ini?”, tanya saya kembali. “Ya bisa lebih jago dan lebih menikmati proses membuat karyanya pak”, jawab Yasin.
Cuplikan karya tersebut bagian kecil dari karya Yasin yang membawa dirinya dipilih untuk mengikuti kegiatan project Industri. Sebenarnya tidak hanya Yasin, Benedictus pun mendapatkan kesempatan, namun karena spesifikasi laptop yang dimiliki belum memenuhi kriteria sehingga tidak bisa berlanjut. Semoga ada solusi yang terbaik, sehingga Benedictus dapat mengikuti project industri.