Belajar Menghargai dari Kisah Burung Berkepala Dua

Pagi ini, pembaca saya ajak untuk mengikuti kisah tentang seorang burung berkepala dua. “Ada Seekor burung berkepala dua. Satu kepala di atas dan yang lain di bawah. Kepala bagian atas selalu mendapatkan makanan yang enak-enak karena posisinya, sementara kepala yang bawah hanya mendapatkan sisa-sisanya. Suatu kali kepala bagian bawah protes. Ia berkata: “Bolehkah saya juga diberi makanan yang enak, bukan hanya sisa-saisanya saja?” Kepala bagian atas menjawab:”Bukankah kita ini satu tubuh. Apa yang saya makan, juga ikut kau rasakan,” kata dia. Tetapi karena bosan terus diperlakukan seperti itu, pada suatu hari kepala bagian bawah menelan buah beracun. Matilah burung berkepala dua itu.

Kisah tersebut berada di relief Candi Mendut. Sebuah cerita yang menarik untuk dikaji dan kisah tersebut sudah dituliskan dalam sebuah relief yang dipahatkan pada dinding candi dengan begitu detail. Sebagai generasi muda, patut berbangga dengan karya-karya leluhur. Sebagai wujud kebanggaan tersebut, kami dari jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang, memberikan tantangan pembuatan animasi dari kisah tersebut kepada murid kelas X yang memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan murid lainnya. Inilah cara kami merealisasikan pembelajaran diferensiasi, dengan cara yang sederhana namun memberikan kebermaknaan bagi murid. Nadalena memilih menganimasikan kisah burung berkepala dua. Sebuah kisah yang memberikan pesan moral untuk menghargai. Matinya kisah burung kepala dua, yang memberikan pesan tentang pentingnya menghargai. Ketika kepala bagian atas yang tidak menghargai kepala bagian bawah, menjadi bencana bagi keduanya, karena kepala bagian bawah akhirnya makan biji-bijian yang beracun.

Kisah tersebut oleh Nadalena dibuat animasi dengan peralatan yang sederhana yaitu menggunakan android yang dimilikinya.  Dengan belajar secara mandiri melihat konten youtube, akhirnya Nadalena mampu menyelesaikan pembuatan animasi dari kisah tersebut.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karya Nadalena, karya animasi saya upload di youtube animax. “Nok. animasimu sudah diupload di youtube animax. Sejauh ini apa yang kamu rasakan dari pencapaian ini? Hal baik apa yang sudah kamu capai? Hal apa yang masih perlu ditingkatkan?”, tanya saya lebih lanjut kepada Nadalena. “Terimakasih Pak Di. Sejauh ini yang saya rasakan adalah cukup menantang karena di sini saya diajarkan untuk lebih bisa mengatur waktu. Hal baik yang saya capai adalah saya mulai bisa mengatur waktu dan menghilangkan rasa malas saya. Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah berusaha lebih keras lagi untuk fokus terhadap satu project terlebih dahulu”, ungkap Nadalena.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *