Sudah menjadi budaya di jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang bahwa usai mengikuti kegiatan magang, bukan sekedar formalitas membuat laporan kegiatan magang sebagai syarat utama untuk mendapatkan sertifikat magang, justru yang lebih penting adalah belajar memberikan kebermaknaan hidup yaknik menjadi mentor kepada teman-temannya. Mereka dinyatakan sah mengikuti kegiatan magang, ketika sudah menjadi mentor dan berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan dan keterampilannya untuk teman-temannya. Intinya kita di jurusan Animasi belajar menerapkan ajaran Ki Hajar Dewantara, bahwa mendidik adalah menuntun kodrat anak didik, agar mencapai keselamatan, kebermanfaatan untuk dirinya dan lingkungan sekitarnya. Sebagai endingnya adalah memperoleh kebahagiaan setinggi-tingginya. Dengan menjadi mentor ini akan mengolah pikir, rasa dan laku, yang diharapkan akan menjadi makhluk sosial yang bermakna hidupnya.
Jiwa empati akan tumbuh beriringnya waktu ketika anak-anak ini melakukan proses menjadi mentor. Tidak cukup hanya memiliki skill yang diperoleh saat magang untuk menjadi mentor, karena diperlukan keikhlasan untuk berbagi. Kebanyakan seseorang yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan orang lain akan menjadi pelit bahkan tidak mau berbagi karena takut disaingi. Namun dari proses mentoring ini secara tersistem, kita mengajarkan kepada anak bahwa ilmu semakin dibagi semakin bermanfaat dan justru tidak berkurang, namun akan bertambah. Melalui mentoring ini kecerdasan dalam berkomunikasi juga akan bertambah. Hal ini menjadi point penting untuk terus dikembangkan pada anak didik, karena komunikasi menjadi urutan pertama yang dibutuhkan oleh perusahaan apapun ketika menerima tenaga kerja.