Bahagianya Kolaborasi dengan Kak Dina

Beberapa siswa yang memiliki potensi bagus untuk mengembangkan karirnya di bidang pembuatan asset digital untuk masuk ke threadless.com saya masukkan ke group whatsapp yang dibimbing langsung oleh Kak Dina Prasetyawan. Kak Dina merupakan salah satu ilustrator dari Kota Semarang yang sukses memposting karya-karyanya di Threadless sehingga mendapatkan royalty berjuta-juta setiap bulannya.

Wisnu, siswa kelas XI yang kesehariannya menekuni dunia modeling 3D menggunakan blender, setelah saya perlihatkan sebuah karya dari Mas Dina akhirnya ia mampu mencetuskan ide lain berupa modeling 3D bangunan berbentuk cup mie untuk menjual mie yang unik.

Setelah Wisnu saya masukkan ke group beserta karyanya saya kirim ke group, dalam beberapa menit langsung mendapatkan saran.

“To Wisnu Irawan⁩ kalau misal karyanya mau dicoba submit ke threadless, saran saya di cropping saja pas bagian desainnya, tanpa background”, tulis Mas Dina di group.
“Oke mas siap, terimakasih sarannya mas Dina”, respon Wisnu dengan cepat.

Berikutnya ada sesuatu yang mengejutkan, setelah melihat potensi yang dimiliki Wisnu, mas Dina mengajak berkolaborasi. “Kalau saya ajak kolab mau ngga mas Wisnu?”, tanya mas Dina dengan serius.
Tanpa berpikir panjang, Wisnu langsung menyetujui kolaborasi tersebut. Kolaborasi dengan seseorang yang sudah sukses sebuah kebanggaan bagi siswa, karena potensinya diperhitungkan. Dari kolaborasi ini tentu akan banyak diperoleh sesuatu yang berharga bagi siswa terutama peningkatan kompetensi. Harapan berikutnya tentu dari aspek finansial.

‘Yang saya rasakan, tentu saja senang pak karena diberi kesempatan untuk berkolaborasi bersama mas Dina.
Yang akan saya lakukan dari kolaborasi ini mungkin akan membuat dan menghasilkan karya bersama mas Dina, sekaligus belajar bersama mas Dina dan mendapatkan ilmu baru”, respon Wisnu setelah saya tanya tentang perasaannya ketika mendapatkan tawaran tersebut.

Mengembangkan potensi siswa untuk mencapai versi terbaiknya merupakan konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantoro. Endingnya akan diperoleh kebahagiaan bagi siswa itu sendiri. Membuat bahagia murid itu sederhana bukan? Kelihatannya sederhana namun dibutuhkan kemampuan guru untuk mengenali karakteristik setiap siswa. Ini yang kelihatannya mudah, namun tidak semudah dalam realisasinya.

 

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version