“Approved” Membuat Bahagia

“Selamat ya anak-anak, ada 3 karya yang diaprove lagi”, tulis Pak Taufiq di group whatsapp Project Riil 3D. Sebuah berita gembira yang disampaikan pak Taufiq, guru animasi SMK Negeri 11 Semarang yang selama ini membimbing anak-anak melaksanakan project riil membuat modeling 3D sebagai asset digital yang dijual  melalui marketplace shutterstock. Untuk mendapatkan persetujuan dari pihak shutterstock saja membutuhkan perjuangan yang keras, karena karya yang dibuat harus menarik, memiliki standar ukuran file yang sudah ditetukan, mampu mendeskripsikan dalam bahasa inggris yang menarik.  Dari sekian banyak karya yang sudah dikirim, ternyata sampai hari ini sudah ada 4 karya yang sudah mendapatkan “approved”, 3 karya dari Benecdictus dan 1 karya dari Muhammad Yasin. Pertama kali karya disetujui tanggal 13 Desember 2022, dan 3 karya berikutnya mendapatkan persetujuan pada hari Jumat, 6 Januari 2023. Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk disyukuri.  Siswa yang berada di group tersebut merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Berita juga mendapatkan respon positif dari orang tua siswa sebagai bentuk kebahagiaan. “Puji Tuhan Pak. Terima kasih sekali atas kesempatan dan bimbingannya. Terima kasih atas support nya dr semua guru SMK negeri 11 Semarang. Sungguh di luar dugaan saya. Sebagai orang tua saya sangat senang menyekolahkan anak saya di SMK negeri 11 Semarang”, ungkap orang tua Benedictus.

Bagi saya, inilah yang disebut penilaian sejati. Penilaian bukan sekedar angka-angka yang belum tentu bermakna bagi peserta didik. Penilaian yang berasal dari pihak luar sebagai pengguna jasa, seperti di market place berskala internasional ini justru lebih valid. Penilaian ini lebih valid karena karyanya diakui secara standar internasional, bahkan aspek-aspek yang dinilai lebih kompleks, seperti kreativitas, standar ukuran yang ditentukan serta prosedur yang harus dilalui seperti menggunakan bahasa Inggris yang menarik dan membuat pangsa pasar tertarik terhadap  karya yang dikirim.

Project riil ini perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Diperlukan kebijakan yang memihak pada siswa, bukan memihak pada administrasi saja, karena dari kegiatan project riil dampaknya sangat terasa terjadi perubahan yang drastis. Siswa benar-benar dilatih untuk membaca pasar, membaca tema yang tepat sesuai dengan timingnya, mampu memecahkan persoalan secara teknis (hardskill), maupun menciptakan karya-karya yang kreatif.  Masihkah, kita akan berkutat dengan administrasi semata? Masihkah kita hanya akan melihat satu sisi saja, bahwa siswa belajar ketika berada di kelas saja.  Masihkah kita melakukan presensi berdasarkan kehadiran di kelas? Ketika cara-cara itu dilakukan, maka sudah dipastikan kita sebagai guru akan ditinggalkan oleh anak didiknya. Anak didik sudah saatnya diajak untuk bermimpi jauh ke depan, berpikir dan berkarya tidak hanya untuk saat ini, namun sudah memikirkan investasi jangka panjang yang jauh melampaui pikiran kita. Dunia persekolahan sudah saatnya berkaca pada kehidupan masa depan yang akan jauh berbeda dengan saat ini, apalagi jaman di saat kita muda. Materi-materi yang kita pelajari 20 tahun yang lalu, terus menerus diberikan pada masa kini, padahal ilmu itu akan digunakan untuk masa depannya. Relevankah? Semoga tulisan ini sebagai bahan renungan dan refleksi bagi guru. Semoga terjadi perubahan mindset yang memberikan kemerdekaan bagi anak didiknya. Aamiin.

1 thought on ““Approved” Membuat Bahagia”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *