Sekelumit Contoh Implementasi Sekolah 0.4

Gambar ini merupakan hasil karya Muhammad Akmal, salah satu siswa kelas X Animasi ketika menyelesaikan sebuah challenge tentang refleksi diri untuk mengolah rasa dengan tujuan mengungkapkan perasaan terhadap orang tuanya dalam bentuk karya ilustrasi. Challenge ini bukan sekedar untuk mengasah hardskill di bidang gambar agar siswa memiliki kemampuan bagus di bidang animasi. Lebih dari itu, dengan olah rasa sebagai pantikannya diharapkan anak memiliki kedekatan emosional dengan orang tuanya.

Olah rasa menjadi bagian penting sebagai implementasi sekolah 0.4 di era industri 4.0. Ketika perubahan teknologi semakin cepat, kecerdasan buatan mampu membaca dan memprediksi perilaku manusia, maka ketika landasan karakter tidak kuat, maka kita justru akan dikuasai teknologi. Untuk itu diperlukan pendidikan yang menuntun anak didik kita untuk mencapai kebermaknaan hidupnya dan mencapai tujuan morilnya, sehingga kehidupannya dapat memberikan kebermanfaatan untuk dirinya dan sekitarnya.

Membangun kedekatan anak dengan orang tua salah satu bagian yang perlu dilakukan dan ini kadang kala dilupakan oleh sekolah. Sekolah yang di dalamnya ada pendidik yang belum merdeka jiwanya, karena disibukkan oleh administrasi, disibukkan dengan mengisi materi untuk mengejar ketercapaian kompetensi, sehingga ruang-ruang untuk menuntun anak pada pembentukan karakter terabaikan.

Sekelumit tentang challenge yang saya berikan di ruang kelas X animasi SMK N 11 Semarang, yang tidak melulu hardskill, namun secara sederhana mengajak anak untuk dekat dengan orang tuanya, mengerti dan merasakan betapa berharganya perjuangan orang tuanya, sehingga dapat menjadi teladan dalam bersikap dan bertindak. Apalah artinya sebuah prestasi, ketika kebenaran, kebaikan dan keindahan terabaikan.

Malam ini, saya baru saja mengikuti Ngaji Pendidikan bersama Founder GSM tentang sekolah 0.4 yang mengajak kita semua kembali pada moralitas sebagai akarnya. Dari Ngaji tersebut akhirnya saya terbesit dengan challenge yang sederhana tersebut ternyata sekelumit contoh kecil implementasi sekolah 0.4 di era 4.0.

 

2 thoughts on “Sekelumit Contoh Implementasi Sekolah 0.4”

  1. Umi Nurrosidah

    Amazing. Sangat menginspirasi. Semoga olah rasa akan terus terasah. Dan menjadi kebiasaan dalam perilaku sehari-hari.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *