“Berkarya itu hal wajib bagi saya. Menurut saya link itu hanya formalitas saja dan berkarya itu didasarkan karena saya suka. Dan seperti kata teman saya yang gambarnya bagus “jika menggambar harus rutin agar skill terasah ” dan setelah saya melihat hasil karya teman-teman seangkatan yang lebih bagus saya lebih termotivasi untuk mengasah skill dan saat melihat teman yang hasilnya kurang saya jadian acuan untuk mengintropeksi diri karena saya menempatkan diri saya sebagai mereka untuk mengingatkan bahwa saya juga pernah di fase yang sama dengan mereka”, uangkap Iqbal ketika saya tanya apa yang membuat Iqbal tetap mengirim karya di group meskipun link pengiriman karya sudah ditutup. Link pengiriman karya memang sengaja kami tutup untuk sementara karena menyangkut penilaian yang akan digunakan untuk mengisi rapport siswa. Link akan dibuka kembali setelah siswa menerima rapport.
Pernyataan yang disampaikan Iqbal menunjukkan bahwa Iqbal sudah berada pada tataran memiliki kesadaran diri yang tinggi. Ia tidak lagi mengejar nilai, ia sudah menyadari bahwa skill harus terus diasah terus. Bagi Iqbal, skillnya yang ditunjukkan dari hasil portofolio akan lebih valid ketika diterima oleh masyarakat pengguna seperti dunia indutri kreatif.
Iqbal merupakan salah satu siswa yang memiliki growth mindset. Orang yang pola pikirnya bertumbuh dan berkembang, terlihat dari perasaan senang mendapatkan tantangan-tantangan baru. Belajar dan berlatih bukan semata-mata untuk mengejar nilai, namun sudah menjadi kebutuhannya. Ia terus haus akan pengetahuan dan keterampilan, sehingga seperti Iqbal, berprestasi itu bukan karena ditekan. Ia menyadari bahwa keterampilan atau skill di bidang menggambar itu sebuah kebutuhan.
Tidak hanya Iqbal, masih banyak siswa yang memiliki growth mindset. Giwang Dinar misalnya. Ia tetap mengirim karya di group meskipun link sudah ditutup. Ia juga tidak lagi mengejar nilai angka-angka yang belum tentu bermakna baginya.
Giwang berpendapat, “Untuk mengasah skill menjadi lebih baik”, ketika saya tanyakan apa yang membuat Giwang tetap mengirim karya meskipun link sudah ditutup. Jawaban yang singkat namun penuh makna, yaitu skill menjadi prioritas utama yang harus dimiliki, selain softskill. “Apa pentingnya skill buat Giwang?”, tanya saya lebih lanjut. “Agar karya saya terus berkembang menjadi lebih baik”, jawab Giwang. Sebuah pemikiran yang terus berkembang. Ia mampu memahami bahwa berprestasi itu tidak ia bandingkan dengan orang lain, namun ketika ia mampu berkembang dengan baik dari waktu ke waktu. Pola pikir inilah yang perlu dimiliki oleh siswa. Ia sudah tidak lagi berpikir tentang nilai, karena penilaian yang sejati ketika karya-karyanya dihargai oleh industri kreatif. Beberapa bulan ini, ia sedang berlatih terus memperbaiki skillnya, karena ia juga memiliki niat membuat lapak dagang karya di fiver. Itulah alasan Giwang sampai saat ini terus belajar meningkatkan kualitas karyanya.
Benedictus juga terus mengirim karya modeling 3D, meskipun link pengiriman karya sudah ditutup. Setiap pagi, ia selalu meminjam kunci laboratorium animasi 3D untuk mengerjakan project riil. Ia sudah tidak memikirkan tentang nilai, yang ia kejar adalah berkarya dan berkarya. “Yang membuat saya mengirim link meskipun ditutup adalah karena menurut saya membuat karya dan mengirimnya di grup membuat saya semakin berkembang, jangan karena kita dipaksa tetapi memang dari kesadaran dan minat dari diri sendiri”, ungkap Benedictus.
Yasin juga terus mengirim karyanya dengan motivasi untuk mendorong yang lain agar tetap berkarya. Ia merupakan bagian dari kelompok project riil, sehingga ia sadar bahwa dirinya harus terus belajar.
Moreno juga menyampaikan hal serupa. “Karena saya mau terus menggambar, agar saya bisa terus mengembangkan gambar saya. Saya kirim agar saya tahu gambar saya sudah meningkat atau belum, karena kalau saya hanya dapat komentar good terus berarti gambar saya belum meningkat, dan kalau saya sudah dapat komentar very good berarti gambar saya telah meningkat dan saya akan terus tingkatkan lagi”, ungkap Moreno.
Sudahkah kita sebagai guru menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak didik kita? Jangan-jangan justru kita mengejar siswa agar mendapatkan nilai yang akan dimasukkan di rapport. Menumbuhkan growth mindset pada anak didik jauh lebih penting.
Yes mari bismillah menuju growth mindset