Suratku untuk Orang Tua/Wali Murid

Bapak dan ibu orang tua/ wali murid siswa animasi SMK Negeri 11 Semarang yang saya hormati. Besok pagi, 17 Juni 2022, bapak/ibu diundang untuk mengambil raport murid sebagai gambaran hasil belajar selama setahun ini. Saya mohon, bapak/ibu jangan menanyakan ranking dari anak, karena kami sudah tidak memberi ranking. Apalah artinya ranking, apalah pentingnya ranking. Pemberian ranking hanya akan membanding-bandingkan anak-anak dengan yang lainnya, dan itu tidak baik bagi mereka. Mengapa? Karena setiap anak sebenarnya memiliki ranking satu dengan versinya masing-masing. Setiap anak sebagai juara 1 dengan versinya masing-masing atas potensi yang dimilikinya. Setiap anak memiliki potensi yang unik dan saya yakin dapat berkembang dengan baik mana kala kita memberi ekosistem yang menyenangkan untuk mereka.

Bapak/ibu jangan marah kepada anak ya, ketika ada nilai yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), karena anak-anak kita memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing. Ketika anak kita belum tuntas di matematika, bisa jadi anak kita itu berkembang pesat di bidang gambar, di bidang musik, di bidang cerita atau bidang lainnya. Hidup tidak harus pintar matematika. Sebaliknya, ketika mata pelajaran menggambar memiliki nilai yang kurang memuaskan, bisa jadi anak kita memang berpotensi di bidang bahasa atau bidang lainnya. Apalah artinya sebuah angka di rapport. Yang terpenting anak-anak kita menikmati proses mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Bapak/ibu patut kita risau, resah ketika anak-anak kita kurang tahu cara berterima kasih kepada orang yang telah memberikan warna, menuntunnya. Kita patut risau dan resah ketika anak-anak kita tidak bisa meminta maaf ketika dirinya bersalah. Kita patut risau dan resah ketika anak-anak kita tidak bisa memberi maaf kepada orang lain yang minta maaf. Kita patut risau dan resah ketika anak-anak kita tidak bisa bersosialisasi, tidak mandiri dan bertanggungjawab. Yang paling utama, kita patut risau dan resah ketika anak-anak kita tidak jujur.

Marilah bapak/ibu kita dekatkan diri kita kepada anak-anak kita. Ibarat tanaman bunga, agar bunga yang dihasilkan mekar dan wangi, maka rawatlah, berilah pupuk, siramilah dengan air secukupnya. Pupuk itu tak lain adalah cinta kasih (metta). Mohon maaf atas kekurangan dalam mendidik, menuntun, membimbing putra-putri selama ini. Salam hormat, Diyarko.

1 thought on “Suratku untuk Orang Tua/Wali Murid”

  1. Dear Bapak dan Ibu Guru di SMK 11 Semarang
    Sependapat dengan tulisan Bapak
    Ujian atau raport yang direpresentasikan dengan angka, bukan lah ukuran sukses atau tidaknya masa depan anak, atau sebuah prosea pembelajaran
    Anak2 akan sukses dengan jalan mereka masing2. Kehebatan mereka masing2.
    Sukses bukan berarti harus menjadi dokter, atau fisikawan, atau teknokrat, atau apapun itu
    Sukses yang sesungguhnya adalah ketika setiap anak akan bermanfaat buat masyarakat, dalam bidang apapun yang ditekunimya
    Semoga bekal yang Bapak dan Ibu sampaikan bisa mengantarkan mereka kepada kehidupan yang lebih bermanfaat
    Hanya ungkapan terimakasih yang kami bisa haturkan, atas keikhlasan Bapak dan Ibu Guru dalam membimbing putra putri kami
    Dengan beragam aifat dan karakter, yang tentumya membutuhkan pemahaman dan kesabaran luar biasa
    Terimakaih

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *