Pulang magang apa yang biasanya dilakukan siswa? Bermacam-macam jawaban tentunya. Ada yang langsung ke kelas membaur dengan kelasnya dan mengikuti pembelajaran pada umumnya. Ini yang biasa dilakukan oleh siswa-siswa SMK usai magang. Ketika budaya di industri tidak diterapkan di kelas, maka budaya yang sudah melekat pada siswa lambat laun akan luntur. Ada sebuah budaya yang diterapkan di jurusan Animasi SMK N 11 Semarang adalah mentoring. Siswa yang sudah selesai magang atau PKL, mereka memiliki kewajiban moril untuk berbagi praktik baik terhadap adik-adiknya. Seperti yang dilakukan oleh siswa yang usai magang di Funny motion Yogyakarta. Fani, Fildza, Devanny dan Diean Areva setelah mengikuti magang di bawah asuhan Mas Susilo mendapatkan tugas dari industri untuk berbagi praktik baik dengan adik-adiknya. Bukan sekedar berbagi praktik baik, mereka harus mampu mencetak generasi berikutnya sehingga memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk magang di Funnymotion. Ketika mereka mampu melatih adik-adik kelasnya, diharapkan ketika akan mengikuti magang di Funnymotion sudah siap secara teknisnya. Budaya di industri juga mereka kenalkan kepada adik-adik kelasnya, sehingga ketika diterima magang di Funnymotion nantinya tidak kaget dengan budaya yang ada.
Kegiatan mentoring ini terus kami lakukan di sekolah, yang memberikan manfaat ganda. Pertama, kompetensi siswa akan semakin terasah sesuai dengan persyaratan di industri. Kedua, dengan kegiatan mentoring ini melatih empati bagi para mentor dan secara tidak langsung juga mencontohkan kepada adik-adik kelasnya, bahwa nantinya mereka juga akan melakukan hal serupa. Ketika empati ini terus diasah, maka tindakan kekerasan, bullying akan diminimalisasi, karena adik-adik kelasnya akan hormat kepada kakak kelasnya bukan karena takut, namun mereka hormat dan segan karen tindakannya yang memberikan kebermanfaatan untuk orang lain. Para mentor ini secara sukarela menyediakan waktunya untuk terus berbagi, karena bagi mereka, berbagi itu indah.