Proses Kaderisasi OSIS

Ada yang menarik untuk dicermati Organisasi Siswa Intra Sekolah atau yang lebih dikenal dengan OSIS yang di SMA dan di SMK. Apa yang membedakan? Dari isinya, struktur organisasinya, bahkan kegiatannya relatif sama. Yang menjadi pembedanya adalah fluktuasi jumlah pengurusnya dalam kurun waktu tertentu. OSIS di SMA cenderung stabil sedangkan di SMK lebih fluktuatif karena adanya kebijakan PKL atau Praktik Kerja Lapangan. Ketika di kelas XI diadakan program PKL makan berdampak pula terhadap berkurangnya jumlah pengurus OSIS yang aktif menjalankan kepengurusannya di sekolah. Di SMK Negeri 11 Semarang ini saja, pada periode PKL gelombang pertama, dari 30 pengurus OSIS, tinggal 6 personil yang ada di sekolah. Kondisi ini berdampak pada sulitnya merealisasikan program-program yang sudah dibuat.

Kondisi seperti ini menjadi tantangan sendiri bagi pengurus OSIS yang masih di sekolah dan tentu saja juga menjadi tantangan bagi pembina OSIS bagaimana mengatur strateginya. Ide dan gagasan Pak Ranto selaku pembina OSIS patut diacungi jempol, karena menstimulus pengurus OSIS yang masih tersisa untuk membentuk kader pengurus OSIS selanjutnya yang diambil dari adik-adik kelas X. Pengurus baru yang terbentuk ini sebagai pengurus bayangan, yang akan melebur bersama pengurus lama yang masih tersisa untuk menjalankan program yang sudah dibuat sebelumnya oleh pengurus lama. Boleh saya katakan pengurus baru ini yang terbentuk nantinya wajib mengikuti magang OSIS sampai masa pengurusan OSIS lama berakhir dan siap untuk diberikan tongkat estafetnya.

Hari ini, 7 Maret 2023, di ruang gedung Joglo SMK Negeri 11 Semarang sebagai pusat kegiatan kesiswaan enam personil pengurus OSIS yang ada di sekolah sedang melakukan proses wawancara untuk menyeleksi calon pengurus yang baru. Ada tiga petugas yang melakukan wawancara yaitu Silfi, Azahra dan Naswa yang dibantu 3 pengurus lainnya. Sebelum menjalankan kegiatan ini, sempat Silfi melaporkan rencana kegiatan ini kepada kepala sekolah, Drs. Luluk Wibowo, S.ST, M.T untuk meminta saran dan pendapatnya. Dalam sesi pertemuan tersebut, kepala sekolah mengapresiasi upaya yang dilakukan pengurus OSIS tersebut. “Mandiri dan Fleksibel” sebagai kunci utamanya dalam menjalankan roda kepengurusan di tengah-tengah perubahan yang semakin cepat, pesan beliau kepada perwakilan pengurus OSIS kala itu di ruangannya.

Ada tiga point penting yang dilakukan dalam proses wawancara ini yaitu kepemimpinan, kolaborasi dan komunikasi. Silfi sebagai petugas wawancara dengan tema kepemimpinan, Naswa dengan tema kolaborasi dan Azahra dengan tema komunikasi. Secara bergantian 3 calon pengurus dipanggil ke ruang joglo untuk melakukan proses wawancara. Setiap wawancara dengan petugas wawancara hanya dibatasi 5 menit dan berputar sehingga mengikuti proses wawancara ketiga tema tersebut. Setelah selesai wawancara, mereka kembali ke kelas untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas dan dilanjutkan dengan tiga calon pengurus yang lainnya sampai semua calon mengikuti proses seleksi ini. Ada sekitar 45 calon pengurus yang akan disaring menjadi 30 calon pengurus dari proses wawancara ini. Di akhir wawancara ini, calon pengurus juga mendapat tantangan literasi berupa membaca satu buku inspirasi dan menuliskan tentang kesimpulan dari buku yang dibaca, apa yang dirasakan, dan ketika menjadi pemimpin apa yang akan dilakukan. Pengurus OSIS menyediakan link untuk pengiriman tantangan ini. Proses ini sebagai upaya pembiasaan literasi bagi calon pengurus OSIS.

Proses seleksi ini tidak hanya melalui wawancara saja, direncanakan pada hari Jumat, 10 Maret 2023 dilakukan fun game untuk mengasah kolaborasi dan komunikasinya. Ada yang menarik lagi dari kegiatan ini, 6 personil pengurus OSIS ini akan dibantu oleh perwakilan organisasi yang ada di SMK Negeri 11 Semarang. Lagi-lagi pondasi kolaborasi ini yang sengaja kami bangun agar menjadi pondasi yang kuat sebagai pijakan bagi mereka. Sebelum dilakukan fun game, calon pengurus OSIS ini akan dipantik kepekaannya terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Sederhana namun menarik untuk diikuti. Tunggu ya, edisi berikutnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *