Membangun Kreativitas Murid

Di pertemuan ini, Selasa, 9 Januari 2024, saya bertemu kembali dengan kelas X Animasi 2. Pada minggu yang lalu, murid di kelas ini mendapatkan tantangan membuat gerakan animasi bola besi jatuh. Saat pembelajaran itu saya lebih menekankan bagaimana karakteristik bola besi jatuh atau benda yang memiliki karakteristik yang sama jatuh dari ketinggian tertentu. Dalam pembelajaran tersebut saya memberikan contoh animasinya yang saya upload di goggle drive dan semua murid saya minta untuk melihat contoh tersebut sebagai referensi. Sengaja saya tidak memberikan perintah untuk meniru. Saya hanya memberikan perintah untuk membuat gerak animasi seperti bola besi jatuh. “Kalian boleh membuat karya sekreatif mungkin, yang terpenting saya bisa melihat karakteristik seperti halnya bola besi jatuh”. Dari hasil karya yang dibuat oleh murid-murid di kelas X Animasi 2 ini mayoritas membuat animasi berupa bola besi jatuh dari ketinggian tertentu dengan gerakan yang benar. Gerakan yang dibuat mayoritas sudah menunjukkan semakin mendekati tanah, bola bergerak semakin cepat dan saat menyentuh tanah bola tersebut hanya bergerak sedikit sehingga nampak bahwa benda tersebut berat.

Karya Ainia Vepti Apriyani

Mayoritas murid kelas X Animasi 2 ini membuat gerakan seperti yang dilakukan Ainia. Tidak salah, bahkan secara gerakan sudah benar.  Inilah karya-karya standar yang dilakukan oleh murid. Seperti kurva normal, bahwa karya-karya standar itu dihasilkan oleh sebagian besar murid, hanya beberapa saja yang memiliki karya yang menjadi pembeda. Dari hasil analisis ada beberapa murid yang membuat karya ini yang berbeda dari biasanya, namun tetap memenuhi kaidah atau prinsip gerakan bola besi. Beberapa murid tersebut adalah Arga, Gwen, Nadalena, Nayla dan Kinan. Hal serupa juga dilakukan oleh Ridhofat kelas X Animasi 1 yang membuat dengan kreativitas yang berbeda dengan yang lainnya.

Karya Arga

Arga ketika membuat gerakan bola besi jatuh, bukan sekedar bola besi jatuh, namun ia membuat kreasi dengan menambahkan kucing yang tertimpa bola besi tersebut hingga mati.

Karya Gwen

Gwen mampu mengkreasikan apa yang menjadi tantangan pertama ini dengan menyajikan animasi berupa karakter orang yang sedang membawa apel dan ketika berjalan, apel tersebut jatuh. Prinsip gerakan apel jatuh tersebut sama dengan prinsip bola besi jatuh.  Dari proses ini, ada sebuah lompatan kemampuan yang dilakukan Gwen dalam membuat animasi. Ia tidak hanya menganimasikan gerakan benda jatuh dengan prinsip-prinsip benda jatuh yang menyerupai bola besi jatuh, namun ia sudah menganimasikan karakter berjalan.  Dalam satu tantangan ini, ia sudah memiliki dua kompetensi.

Karya Kinan

Kinan mampu membuat gerakan bola besi jatuh dengan mengkreasikan dari karakter orang yang melakukan tolak peluru. Dari proses ini, Kinan juga memiliki dua kemampuan yang ditunjukkan. Selain ia menganimasikan benda berupa bola besi yang jatuh, Kinan juga menganimasikan gerakan seorang yang melakukan tolak peluru. Ada prinsip animasi yang ia coba latih yaitu prinsip antisipasi. Ketika karakter orang itua akan melakukan tolak peluru, ia membuat gerakan ancang-ancang yang memenuhi prinsip antisipasi.

Karya Ridhofat

Ridhofat dalam karya ini membuat gerakan kelapa jatuh. Prinsip yang dipakai mirip dengan bola besi jatuh dan ia sudah mampu menerapkan prinsip pembuatan animasi tersebut. Kreativitas Ridhofat terletak pada gerakan tupai melompat yang mendekati kelapa jatuh tersebut. Ada dua kompetensi yang dilatih oleh Ridhofat yaitu kompetensi membuat gerakan kelapa jatuh dan kompetensi berikutnya adalah membuat gerakan tupai lari. Ada prinsip animasi yang dilatih yaitu prinsip antisipasi. Adegan ini merupakan salah satu bagian dari panel pada storyboard dalam cerita Bholu dan Raghu yang ia ambil dari kisah pada relief Candi Mendut.

Karya Nayla

Nayla juga membuat gerakan animasi bola besi jatuh dengan kreativitasnya sendiri. Karakter gadis yang menggunakan kekuatan magicnya melempar bola dan akhirnya jatuh ke tanah. Meskipun demikian, gerak jatuhnya tetap menggunakan prinsip bola besi jatuh.

Inilah cara kami di jurusan Animasi yang memberikan tantangan dengan tetap mempertimbangkan kreativitas. Kata kuncinya adalah memberikan tantangan yang tidak harus seragam meskipun materinya seragam. Dari proses ini, justru memberikan kemerdekaan bagi murid yang memiliki kemampuan awal yang lebih baik akan membuat karya dengan lompatan-lompatan yang lebih yang menghasilkan karya yang berbeda dengan hasil secara umum di kelas.

 

1 thought on “Membangun Kreativitas Murid”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *