Belum masuk ke tahun ajaran baru, calon murid kelas X Animasi SMK N 11 Semarang yang baru saja diterima sudah dibuatkan group whatsaap oleh panitia Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Saya bergabung dengan group oleh Mas Iman Joko, ketua Panitia SPMB. Apa yang dilakukan ketika sudah masuk di group? Moment penting yang perlu ditangkap dengan cara yang bijak. Kenalan terlebih dahulu dengan anak-anak. Selaku ketua konsentrasi keahlian animasi, tentu saya mengenalkan diri nama dan peran saya di jurusan. Saya kenalkan pula tentang program Parama Sadhana melalui link: https://diyarko.com/parama-sadhana-sebagai-kendali-latihan-pribadi-unggul/. Pengenalan program ini memberikan wawasan kepada murid-murid bahwa karakter unggul menjadi point penting di jurusan animasi. Dari kebiasaan merapikan tempat tidur, membantu orang tua, membersihkan ruang kelas nantinya, berolahraga rutin, kerja part time, project sosial, pengembangan diri dan membaca buku-buku fiksi. Dari sosialisasi ini, menjadikan murid memiliki wawasan yang lebih luas tentang apa yang akan dilakukan ke depannya. Bahkan dari informasi tersebut, pada saat liburan ini, sambil menunggu kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) banyak yang akan melaksanakan kerja part time.
Membangun kedekatan dengan murid merupakan cara yang ampuh agar ke depannya dapat berdialektika yang bermakna dengan murid. Diterimanya kita sebagai guru oleh murid merupakan kebahagiaan tersendiri. Moment selanjutnya saya berusaha membangun kepercayaan diri murid. Saya menyampaikan bahwa profil whatsapp hendaknya diganti dengan gambar karya sendiri. Tidak ada karya yang jelek, karena setiap karya memiliki keunikannya sendiri. Siapa lagi yang akan bangga dengan karya kita, kalau kita saja tidak bangga dengan karya yang dibuat. Di group akhirnya semakin ramai. Setiap murid mengirim karya-karyanya dan tidak ada satupun yang ditolak. Meskipun ada beberapa karya yang perlu diperbaiki. Inilah cara saya membangun kepercayaan diri. “Awalnya merasa malu dan tidak percaya diri, namun setelah melihat teman-teman setor gambarnya mereka dan percaya diri dengan hasilnya, dari situlah saya merasa ada kepercayaan pada diri sendiri”, ungkap Nabila.


Sekarang, hampir semua murid baru yang belum masuk ke sekolah ini memasang karya buatan sendiri di profil whatsappnya. Saya juga menyampaikan kepada orang tuanya untuk memasang status karya anak-anakknya, sebagai bentuk penghargaan dan membangun rasa kepercayaan diri. Ini juga sebagai upaya membangun branding diri murid. Semoga menginspirasi.