“Mohon ijin melaporkan Pak Di, hari ini sesi sharring pengenalan Market 3D oleh Reynaldi dan Bintang Raysa”, ungkap Pak Taufiq sebagai penanggungjawab kegiatan mentoring. “Mantap terima kasih Pak Taufiq”, respon saya dengan cepat. Ada perasaan bahagia, karena kegiatan mentoring yang pernah saya rintis sejak tahun 2019 sekarang sudah menjadi budaya yang terus dilakukan oleh murid-murid dan dilanjutkan oleh teman mengajar di jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang. Mentoring yang dilakukan setiap hari Jumat ini dilakukan dengan mentor oleh murid-murid yang masih mengikuti magang di industri. Pada beberapa minggu yang lalu, mentoringnya dari murid yang magang di Keitoto Studio dan kali ini, 10 November 2023 dilakukan oleh murid yang mengikuti project industri di Pickolab.
Reynaldi dan Bintang Raysa merupakan murid kelas XII Animasi yang saat ini sedang mengikuti Project Industri. Mereka berdua sudah mengikuti kegiatan magang selama 6 bulan saat mereka menempuh pembelajaran di kelas X Semester 2 di Pickolab. Setelah mengikuti kegiatan magang, mereka melanjutkan kegiatan project industri, dimana mereka berdua sudah dianggap sebagai karyawan dan mendapatkan gaji dari perusahaan. Saat ini mereka juga dipercaya membuka market place dan mengelola bersama dua teman lainnya yaitu Adwa Nayla dan Bintang Ramadhan yang sedang mengikuti project industri di tempat yang sama. Jika dihitung dari kegiatan magang dan project industri, mereka berempat berada di industri selama 2 tahun sampai bulan Desember 2023. Direncanakan pada akhir bulan Desember 2023, mereka berempat akan kembali ke sekolah. Reynaldy, setelah mengikuti magang di Pickolab selama 6 bulan, ia melanjutkan kegiatan project industri di Rans Animation selama 6 bulan danĀ melanjutkan kembali project Industri di Pickolab selama 1 tahun. Bintang Raysa dan Adwa Nayla yang awalnya magang di Vokase dan melanjutkan magang di Pisckolab serta berlanjut project Industri di Pickolab. Bintang Ramadan yang awalnya magang di Taman Media berlanjut project industri di Pickolab. Pengalaman dan gemblengan di industri yang lama inilah yang membuat mereka menjadi tangguh dan memiliki kompetensi di bidang modeling 3D yang semakin bagus sehingga dipercaya mengelola market oleh Pickolab.
“Kacang tidak pernah lupa kulitnya”, itulah istilah yang bisa saya katakan kepada mereka, artinya segala kemampuan yang mereka peroleh di industri tidak lepas dari peran sekolah yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk merdeka dalam belajar bahkan kegiatan tersebut sebelum kurikulum merdeka diluncurkan. Sebagai bentuk darma baktinya, mereka dengan sukarela memberikan ilmunya untuk adik-adiknya yang membutuhkan. Kacang yang tidak pernah lupa kulitnya akan terus mengapung di air, namun ketika sudah meninggalkan kulitnya kacang akan tenggelam. Kesombongan diri akan menenggelamkan dirinya. Inilah kebahagiaan yang saya dan Pak Taufiq rasakan. Sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat. Mereka mampu menunjukkan falsafah ini dengan baik. Mereka tetap ingat dengan kulitnya, sehingga mereka tidak sombong atas pengetahuan dan kemampuan yang mereka peroleh di industri dan mereka sharringkan untuk kebermanfaatan orang banyak.
Sekolah memiliki peran penting untuk memberikan ekosistem yang menyenangkan ini kepada murid. Bentuk kegiatan yang memfasilitasi murid menunjukkan aktualisasi dirinya dengan mentoring ini sesuai dengan filosofi ajaran Ki Hajar Dewantara, bahwa mendidik adalah menuntun kodrat sehingga sang murid akan mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya yang bermanfaat untuk dirinya dan lingkungannya. Kata kuncinya adalah bahagia ketika bermanfaat. Kegiatan mentoring yang dilakukan oleh Reynaldi dan Bintang Raysa ini ternyata lebih mudah ditangkap oleh para menti. Surya salah satu menti yang ikut belajar bersama mereka menyatakan, “Saya sangat mudah memahami apa yang mereka ajarkan, Mereka mengajarkan dengan sabar. Mereka benar benar mengajari para siswa dari tool dasar hingga expert”. Besar harapan Surya dari kegiatan mentoring ini akan mendapatkan tempat magang yang sesuai. “Kemungkinan terbesar saya akan magang/bekerja di suatu perusahaan yang cocok dengan keahlian saya dan saya akan melakukan freelance sebagai pekerjaan sampingan dengan skill yang sudah saya miliki”, ungkap Surya ketika ditanya apa yang akan dilakukan setelah mahir dalam bidang modeling 3D. Vibrasi positif yang dicontohkan oleh Reynaldi dan Bintang Raysa langsung menyebar ke para peserta kegiatan mentoring. “Sebisa mungkin saya akan menyempatkan waktu untuk membimbing adik kelas yang ingin mempelajari hal tersebut seperti halnya para mentor yang membimbing saya saat ini”, ungkap Surya.
Cara yang sederhana, namun penuh makna. Cara yang sederhana untuk mencegah terjadinya bulying. Mereka yang lebih senior akan mencurahkan kasih sayangnya dengan memberi mentoring. Mereka yang menjadi adik kelas akan hormat kepada kakaknya karena salut dan respect terhadap kemampuannya. Semoga menginspirasi.