Sebuah flayer tentang kegiatan Bakti Sosial yang akan dilakukan oleh satu organisasi yang ada di sekolah bernama PASUS pada hari Sabtu, 25 Maret 2023 di Panti Asuhan Almahadul Qorona Al-Islami. Pasukan khusus yang bernama Cakra Setya Dewantara ini dalam kesehariannya bertugas membantu mengatur ketertiban di sekolah. PASUS merupakan organisasi yang disyahkan oleh Kepala Sekolah, Drs. Luluk Wibowo, S.ST, M.T melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pernah dalam kegiatan upacara bendera, organisasi PASUS bersama OSIS, Paskibra dan PMR mendapatkan apresiasi dari kepala sekolah karena dengan rela setiap pagi harus datang pagi untuk ikut mengatur ketertiban sekolah. Di balik ketegasannya sebagai pengatur ketertiban sekolah, ada hati yang lembut pada diri anggotanya untuk saling berkolaborasi dan membantu. Organisasi PASUS di bawah asuhan Pak Ranto Teguh Widodo ini melakukan anjangsana ke panti asuhan tersebut dalam rangka mengajak anggota PASUS untuk berbagi sembako dan menghibur anggota Panti yang masih kecil-kecil.
Paryono merupakan pemilik Panti Asuhan Almahadul Qorona Al-Islami adalah Alumni SMK Negeri 11 Semarang dari jurusan Produksi Grafika. Di usia yang masih muda Mas Paryono memiliki jiwa yang sangat dewasa, karena dengan hati yang tulus mengabdikan dirinya untuk mengasuh anak-anak yatim piatu. Luar biasa dan patut untuk dicontoh. Dari alasan inilah, Pak Ranto mengajak anggota Pasus untuk melakukan bakti sosial di panti asuhan tersebut. Meskipun jauh dari sekolah, namun panti asuhan tersebut ada kedekatan kekeluargaan dengan SMK N 11 Semarang.
Melalui bakti sosial ini, ada point penting yang ingin dikembangkan yakni melatih jiwa empati. Acara yang sederhana yaitu berkunjung dengan membawa bahan-bahan sembako dan ketika di sana anggota Pasus ini juga belajar untuk menghibur adik-adik panti asuhan. Mereka juga mendengarkan tausiah dari pemilik Panti yang sangat kental keagamaannya.
“Saya merasa harus banyak bersyukur lagi pak. Melihat kondisi panti serta anak-anak panti, saya jadi merasa bahwa bersyukur adalah kunci dari kebahagiaan. Saya juga merasa bangga Pak. Karena mereka bisa sekuat ini padahal di dunia mereka diuji dengan berat. Walaupun saya bukan siapa-siapanya mereka tapi saya merasa bangga pak. Karena itu artinya mereka bisa ikhlas dengan kehidupan. Begitu pula saya, yang harus ikhlas dengan hidup yang saya jalani”, ungkap Azahra anggota Pasus yang mengikuti kegiatan bakti sosial hari ini. Kepekaan rasa, kepekaan empati akan semakin tajam ketika para siswa tersebut dihadapkan pada kondisi lingkungan yang benar-benar riil. Kepekaan ini jelas tidak akan diperoleh ketika mereka hanya berkutat di dalam kelas. Semoga project sosial ini merambah pada segala lini sehingga menjadi hidden curriculum di SMK Negeri 11 Semarang. Selamat menjalankan tugas mulia tim Pasus. Semoga jiwa empati kalian terus meningkat.