Laki-laki idaman, dapat diandalkan, rela berkorban, penyayang dan sopan. Tidak perlu kaya dan tampan, cukup dengan hati bersih yang mengatakan. Rasa sayang tersirat melalui tindakan dan doa, adalah hal yang aku dapatkan dari ayah. Ayah adalah sosok yang tegas, tak kenal lelah, selalu ingin membahagiakan keluarganya dan menutupi kesedihan serta kekhawatiran yang dialaminya.
Iya, itulah ayahku. Pria tangguh yang selalu menjadi motivasi di dalam kehidupanku. Ayah adalah seorang prajurit tanpa pangkat yang rela mengorbankan dirinya untuk memperjuangkan keluarganya. Selalu berjuang untuk menghidupi keluarganya dengan cara yang baik dan benar, agar kelak anak-anaknya dapat melakukan hal baik pula dan berguna bagi lingkungan dan masyarakat.
Keluargaku memang bukan keluarga golongan atas atau keluarga kaya raya, aku hidup sederhana dengan segala kecukupan yang dapat terpenuhi oleh ayahku. Aku sangat bersyukur dapat memiliki ayah yang hebat, padahal dulunya ayah berasal dari keluarga kurang mampu. Walaupun begitu ayahku dapat menunjukkan padaku bahwa harta bukanlah tolak ukur dari kesuksesan, kesuksesan dapat diraih dengan usaha yang gigih serta ridho dari orangtua.
Karya dan tulisan tersebut dibuat oleh Deviana, siswa kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang untuk melengkapi tantangan wajib berjudul Orang Tuaku Pahlawanku. Sebuah tantangan yang mengasah dua aspek yaitu softskill dan hardskill. Aspek softskill yaitu olah rasa yang bertujuan membangun social emotional anak didik agar memiliki kepekaan rasa, merasa bersyukur, mampu mengemukakan secara tulus mengapa orang tuanya sebagai sebagai pahlawan di keluarganya. Kepekaan rasa ini harus dipupuk pada setiap peserta didik, agar mereka tidak tumpul perasaannya.
Secara hardskill, tantangan ini mengasah kemampuan peserta didik membuat gambar ilustrasi, membuat pewarnaannya sehingga menghasilkan karya yang enak untuk dilihat. Hardskill ini sebagai bonus saja, karena secara prioritas tantangan ini untuk mengasah kepekaan peserta didik sebagai bagian dari olah rasa.