“Anak-anakku dalam satu tahun sebut saja 365 hari. Coba kalian hitung dengan kalkulator berapa 1,00365 ? Selanjutnya Coba kalian hitung juga berapa nilai 1,01365 ? Setelah kalian hitung, yuk kita belajar memaknai apa di balik hasil perhitungan tersebut?’, ungkap saya di dalam group pengurus OSIS. Pagi ini melalui group sengaja saya memberikan pantikan untuk melakukan kegiatan “Tri Nga” seperti yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara. Tri Nga itu meliputi Ngerti (olah pikir), Ngrasa (olah rasa) dan Nglakoni (olah laku). Pemberian pantikan Tri Nga ini merupakan bagian dari Social Emotional Learning untuk mengembangkan kompetensi kesadaran diri. Selang beberapa menit setelah pantikan tersebut saya berikan, ada salah satu murid yang menyampaikan pendapatnya. “Izin menjawab, Pak. Hasil dari 1.00365 = 1.00, dan hasil 1.01 365 = 37.7. Menurut saya, makna yang dapat kita ambil dari perhitungan itu adalah proses yang dilakukan secara konsisten pasti akan berdampak kepada kita, proses sekecil apapun asal kita melakukan dengan konsistensi pasti akan berdampak kepada diri kita”, ungkap Fildza. Fildza merupakan salah satu siswa animasi yang menjadi pengurus OSIS angkatan 34. “Mantap. Jawaban yang bagus”, respon saya secara cepat. Respon cepat merupakan bagian dari bentuk memberikan apresiasi terhadap murid yang aktif. Saya tidak hanya berhenti pada respon tersebut, karena ada sesuatu yang ingin saya gali tentang kesadaran diri murid, di mana letak murid saat ini, apakah berada pada 1.00 365atau 1.01 365 .
“Coba renungkan kembali, kalian saat ini berada di bagian apa? 1,00 365 atau 1,01 365? Apa yang membuat seperti itu? Apa yang akan kalian lakukan selanjutnya?”, tanya saya lebih lanjut.
“Mohon izin menjawab, Pak Diyarko. Setelah saya merenungi, saya rasa, saya telah berada dibagian 1,01 pangkat 365 Pak. Dari kecil, saya telah melakukan hal-hal kecil yang positif dengan konsisten. Salah satu contohnya, sejak kecil saya sudah konsisten menari. Saat kecil, saya hanya menari di event kecil dan tidak mendapat upah bayaran. Lalu sampai sekarang saya tetap konsisten untuk menari sebagai hobi. Namun, perkembangan yang saya dapatkan menurut saya sangat signifikan. Karena sering menghadiri event2 kecil, saya jadi mendapatkan lebih banyak pengalaman dan mendapatkan banyak relasi di setiap eventnya. Dari relasi itulah saya mulai mengisi event-event besar, mendapat bayaran, serta mendapat team penari yang profesional. Menari sejak kecil telah memberikan banyak dampak yang positif pada diri saya. Yaitu, skill saya yang terus berkembang, ilmu saya yang bertambah, pengalaman yang beragam, skill makeup & membuat kostum, menambah relasi dan lain-lain. Hal selanjutnya yang akan saya lakukan adalah, terus melakukan segala hal positif dengan konsisten. Salah satu contohnya dengan mengerjakan project-project animasi dengan baik dan konsisten dan menjadi Ketua OSIS yang baik dan tetap konsisten”, ungkap Hanna, ketua OSIS angkatan 34.
“Mohon izin menjawab pak, seperti pak Di sampaikan terkait mengenai pertanyaan tersebut, setelah mengetahui maknanya yang telah disampaikan Fildzah, saya rasa saya berada di 1.01 pangkat 365, mulai dari penggalian potensi yang saya lakukan sejak saya kecil, yaitu saya memiliki potensi di bidang seni, saya sudah memulai dari mengikuti les vocal dan pelatihan tari tradisional saat berada di Yogyakarta, saya memulai kegiatan tersebut dari umur 8 tahun dan sampai sekarang ini, meskipun banyak sekali kendala dalam saya berproses tapi alhamdulilah berkat support dari orang terdekat saya, saya bisa memulai tampil dari acara event skala kecil sampai event amal yang dimana saya merasakan pengalaman yang luar biasa di hidup saya. Untuk kedepanya saya akan terus menggali potensi yang ada di dalam diri saya untuk menjadikan hal tersebut sebuah pengalaman berharga. Selanjutnya untuk di OSIS saya sedang berusaha untuk meningkatkan kinerja saya untuk berproses agar dapat mengerjakan jobdesk dengan baik. Terimakasih”, ungkap Savira, wakil OSIS angkatan 33.
Inilah cara kami membangun kesadaran diri murid melalui Tri Nga. Sederhana, dengan pertanyaan-pertanyaan yang memantik kesadaran diri murid. Semoga menginsipirasi.