Malam ini, 7 Juni 2023, Pandawa GSM Jateng kembali berkeliling di Jawa Tengah untuk memantik api semangat dalam berkomunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan. Malam ini, spesial kami membersamai komunitas GSM Sukoharjo. Kami berlima, Kang Mas Yudhistira (Pak Iwan), Kang Mas Bima (Pak Sujinarto), Kang Mas Arjuna (Pak Sugi), saya Nakula (Diyarko) dan adikku kembar Sadewa (Mas Ali), meskipun melalui zoom meeting, bersama-sama menyempatkan waktunya untuk berkumpul bersama dengan teman-teman GSM Sukoharjo. Ada yang unik dari komunitas GSM Sukoharjo ini, mayoritas para pengurusnya adalah guru penggerak sehingga secara asset sudah memiliki amunisi yang bagus untuk mengembangkan komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan ini.
Kegiatan sharring dipandu oleh adikku Sadewa yang memiliki karakteristik semangat. Setiap kata yang disampaikan memiliki energi yang kuat dan memiliki makna yang mendalam. Ia mengajak para anggota komunitas GSM Sukoharjo dengan pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya mampu membawa pada sanubari dari masing-masing peserta untuk bergerak. “Apa kabar malam ini?, bagaimana perasaanmu? apa yang membuat seperti itu? apa yang membuatmu hadir dalam kegiatan ini?, mengapa hal demikian?”, beberapa pertanyaan pemantik yang mampu membawa suasana pada alam berpikir dan alam merasakan. Dari beberapa peserta yang memberikan respon atas jawaban tersebut dapat diambil benang merah menurut Kang Mas Yudhistira, yaitu para peserta memiliki vibrasi dan frekuensi yang sama sehingga membentuk komunitas. Dari beberapa keresahan yang terjadi yang dialami menjadi guru, mereka memiliki keinginan yang kuat untuk membangun pendidikan yang lebih berkualitas. Perasaan bahagia yang mereka rasakan bisa bekumpul dengan komunitas GSM merupakan hasil vibrasi positif dan sefrekuensi. “Inilah yang menjadi kekuatan untuk tergerak untuk berubah, bergerak melalui berbagi dan menggerakkan melalui kolaborasi”, ungkap Sadewa ketika memberikan respon balik terhadap apa yang disampaikan oleh para peserta komunitas GSM Sukoharjo.
Malam ini merupakan malam berjodohnya para anggota komunitas. Alam semesta mendukung semuanya sehingga bisa bertemu meskipun melalui Zoom meeting, namun kedekatan kami sangat terasa, meskipun baru berkenalan, terasa sudah lama sekali kami bertemu. Tanpa sekat, tanpa adanya perasaan bahwa ini senior, ini yunior. Inilah yang benar-benar kami rasakan di komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan. Pandawa membaur dengan memberikan penjelasan titik balik sehingga sampai malam ini tetap konsiten berada di komunitas GSM. Kang Mas Bima yang memaparkan tentang masa lalunya ketika pertama kali bertemu GSM di tahun 2019, sehingga dari yang disampaikan founder GSM, Pak Rizal dan Bu Novi benar-benar menyentuh sanubarinya sehingga yang dulunya terkenal sebagai guru galak, berubah seketika menjadi guru yang berusaha menuntun kodrat anak didiknya. Ada sebuah pengakuan dosa dan melakukan pertobatan. Ketika saya (Nakula) diminta menyampaikan titik baliknya, justru saya bercerita tentang apa yang dialami hari ini, ada seorang alumni yang bernama Alvito dengan suka rela memberikan pikiran, tenaga dan waktunya untuk menjadi mentor bagi adik-adiknya. Alvito yang mengenyam pelatihan yang lama di studio Brown Bag Film Bali tidak menjadi sombong, justru ia menerapkan ilmu padi, sehingga dari apa yang dimiliki justru diberikan untuk adik-adiknya demi membangun kebermaknaan hidupnya. Untuk mencapai ini membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan proses mendidik di sekolah. Menuntun kodrat sehingga anak didik mencapai versi terbaiknya itulah yang menjadi point penting dari Gerakan Sekolah Menyenangkan.
Bukan teori, bukan namun dari story telling pengalaman kami masing-masing dari anggota Pandawa inilah yang menjadi api pemantik bagi arang-arang pendidik di komunitas GSM Sukoharjo. Semoga waktu yang tidak lama inipun menjadi berkah untuk kita semua. Semoga semakin banyak arang-arang pendidik yang terus menggelorakan dan menerapkan bagaimana sejatinya mendidik.
Prestasi Mahasiswa
Prestasi Mahasiswa