Tiga siswa Animasi SMK Negeri 11 Semarang lolos SNMPTN di tahun 2022. Oktania Lutfira diterima di jurusan Seni Rupa UNNES, Andifa Diaz Pratama diterima di jurusan Desain Komunikasi Visual UNNES dan Felita Rahmadani diterima di Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Yogyakarta. “Prestasi yang patut disyukuri dan perlu dipertahankan untuk masa berikutnya”, ungkap Ronald Justice ketua jurusan Animasi. “Kita harus lebih memberikan kemerdekaan dalam pembelajaran agar siswa mencapai versi terbaiknya masing-masing”, kata Ronald Justice dalam perbincangan hangat di jurusan yang ia pimpin. Memberikan kemerdekaan dalam pembelajaran sudah dilakukan di jurusan Animasi. Hal ini dibuktikan dari kebebasan yang diberikan kepada siswa untuk memilih konsentrasi animasi 2D ataupun animasi 3D, sehingga siswa lebih merdeka dalam mengembangkan passionnya.
Oktania Lutfira merasa bersyukur dan senang dapat diterima masuk jurusan Seni rupa UNNES karena sudah menjadi keinginannya sejak dulu. Menggambar memang menjadi passionnya dan ia kembangkan terus ketika belajar di jurusan Animasi. “Saya mengasah kemampuan di bidang gambar pada saat saya mempunyai waktu luang seperti jam kosong saat pelajaran atau saat bersantai santai”, ungkap Oktania. Meskipun di Jurusan Animasi ia lebih konsentrasi pada pembuatan animate 3D, namun kemampuan dalam bidang menggambar masih ia tekuni dan terus diasah setiap hari. Ia merasa bahwa proses pembelajaran di jurusan Animasi yang menyenangkan membuat dirinya lebih terpacu dan semangat dalam berkarya. Berkat ketekunan dalam berkarya tersebut ia merasa tidak terlalu berat ketika harus mengirim portofolio untuk persyaratan pendaftaran SNMPTN.
Ketekunan dan semangat dalam belajar terlihat pula ketika mengikuti kegiatan magang. Ia masuk dalam divisi animate 3D yang ia pelajari sejak kelas X sering mengikuti kegiatan diklat dan mentoring yang dilakukan oleh kakak-kakaknya. Ia juga mengembangkan kewirausahaan dengan berdagang produk makanan dan rencananya akan terus dikembangkan untuk biaya kuliah nantinya.
Ketekunan dalam belajar juga dilakukan oleh Andifa Diaz Pratama. Ia juga bersyukur dapat lolos jalur SNMPTN di jurusan DKV UNNES. Sejak kelas X siswa ini lebih menekuni bidang gambar. Ia bahkan terpilih untuk mengikuti lomba painting mewakili Kota Semarang dalam ajang Lomba Keterampilan Siswa tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sejak kelas X ia mengikuti kegiatan magang yang dibimbing langsung oleh Frelancer di Kota Semarang dan di kelas XI ia melanjutkan mengikuti magang di Papilon Studio. Dari kegiatan magang inilah, skillnya semakin terasah membuat karya-karya ilustrasi dan background. Baginya DKV merupakan salah satu jurusan yang cocok dengan passionnya, sehingga ia ingin terus menghasilkan karya ketika kuliah nantinya. Ia berharap mendapatkan ilmu yg lebih banyak agar bisa mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan. Untuk masuk di DKV UNNES, ia harus mengirim portofolio berupa gambar.
Ia merasa mendapat dukungan dari Jurusan Animasi berupa komputer, internet, dan bimbingan dari para guru. Ia berpesan kepada adik adik kelasnya untuk terus berkarya. “Tuang semua ide ide kreatifmu jangan ragu untuk berkarya dan menunjukan karya karyamu!”, ungkap Andifa.
Felita Rahmadani juga bersyukur bisa diterima di Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang menjadi cita-citanya untuk mengembangkan passionnya di bidang seni kreatif. Sejak kelas X ia sudah mengikuti magang di Infection studio Depok dan dilanjut dengan magang di PIKARA Semarang. Dari proses magang inilah, passionnya terus diasah. Ia juga aktif mengikuti kegiatan lomba dalam skala nasional, seperti festival film animasi cerita rakyat sebagai juara 3, lomba animasi museum ronggo warsito juara 2 di tahun 202o dan di tahun 2021 masuk finalis pada festival film animasi cerita rakyat. Skill menggambar secara manual maupun digital yang terus diasahnya mengantarkan dirinya masuk ISI Yogyakarta karena untuk seleksinya diperlukan portofolio yang harus dikirim.
Pengembangan passsion yang dilakukan di Jurusan Animasi SMK N 11 Semarang dengan menuntun kodrat anak didiknya terus dilakukan dengan harapan akan muncul pencapaian prestasi sesuai versinya masing-masing. Mendidik pada prinsipnya adalah bertani yaitu menyemai benih-benih talenta dan kebudayaan, memberikan pupuk, menyiraminya dengan air secukupnya sehingga terbentuk ekosistem yang menumbuhkembangkan passion anak didik. “Jangan menyalahkan tanamannya, ketika tanaman tersebut tidak berbunga dengan indah, cukup gemburkan tanahnya, beri pupuk dan siramilah dengan air secukupnya”.