Karya di atas, merupakan hasil desain Ardinda siswa kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang. Terlihat dari gambar tersebut seperti jamur, namun jika diperhatikan lebih lanjut jamur-jamur tersebut berbentuk kelinci. Desain karya Ardinda ini menggunakan prinsip kombinasi dua unsur. Kombinasi dua unsur ini sudah sering kali didengar, dipelajari oleh siswa ketika mengikuti pembelajaran matematika pada topik peluang. Kombinasi dua unsur dalam bidang desain, justru akan menjadi karya yang unik dan menarik. Menariknya lagi, karya Ardinda ini sudah diposting di marketplace Threadless.com. Mengapa Ardinda mampu membuat desain karya seperti itu? Ada sebuah proses pembelajaran yang membuat daya imajinasinya terpantik. Minggu yang lalu, ketika pembelajaran di ruang teori, pagi-pagi saya memberikan sebuah tulisan beserta gambar buatan dari frelancer terkenal yang berkecimpung di marketplace Threadless.com. Karya Kak Dina Prasetyawan saya kirimkan sebagai acuan bagi mereka di group whatsapp.
“Anak anakku kelas X Animasi. Perhatikan karya mas Dina Prasetyawan yang masuk threadless berikut. Coba kalian analisis, apa yang membuat karya itu menarik? Dari karya itu, ide karya apa yang muncul. Tulislah di group dan realisasikan untuk dikirim ke Threadless.com”, ungkap saya ke group.
Karya Kak Dina Prasetyawan tersebut merupakan karya kombinasi antara pohon sakura dan rusa. Cara mengkombinasikan bukan sembarang menggabungkan dua unsur. Penggabungannya justru dapat dilihat dari dua sudut pandang. Ketika melihat dari sudut pandang pohon sakura, maka gambar rusa seperti nampak potongan kayu, sedangkan jika dipandang dari sudut gambar rusa, maka pohon sakura sebagai tanduknya. Kombinasi dua unsur ini akhirnya menghasilkan karya yang menarik. Dari pantikan tersebut akhirnya peserta didik berpikir, berimajinasi dan menuangkan gagasannya sebelum merealisasikan menjadi karya. Seperti biasanya, peserta didik menuliskan karya apa yang akan dibuat di group. Saya cukup memberikan emoticon jempol ketika menyetujui terhadap ide dan gagasannya.
Usai peserta didik menuliskan ide atau gagasannya, mereka diberikan kepercayaan untuk bertanggunjawab. Mereka diminta untuk mengirim hasilnya dan diposting ke instagram. Link hasil postingan dikirim ke group. Jika hasil karyanya layak diposting di threadless, maka saya cukup memberikan respon “vgklth”, yang artinya very good kirim link dan posting di Threadless.com. Dari pola inilah, peserta didik terbiasa untuk merencanakan, merealisasikan dan mengirim karya ke market place. Ketika masuk ke market place, peserta didik semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas karya. Respon dari marketplace itulah sejatinya penilaian secara otentik dan valid. Berikut karya-karya peserta didik yang saya tampilkan dengan mengkombinasikan objek yang berbeda sehingga menjadi satu kesatuan yang menarik dan layak untuk dipublish di market place.
Kombinasi objek-objek yang berbeda sehingga menghasilkan karya yang menarik, sebenarnya mengajarkan kepada anak didik untuk mampu mengkolaborasikan berbagai unsur yang berbeda sehingga menjadi satu kesatuan yang menarik. Mereka diajak untuk berpikir, menciptakan kreativitas karya dan sekaligus merasakan tentang pentingnya kombinasi beberapa unsur yang berbeda sehingga muncul keharmonisan.