Bapak dan ibu orang tua/ wali murid siswa animasi SMK Negeri 11 Semarang yang saya hormati. pagi ini, 20 Desember 2024, bapak/ibu diundang untuk mengambil raport murid sebagai gambaran hasil belajar selama satu semester ini. Saya mohon, bapak/ibu jangan menanyakan ranking dari anak, karena kami sudah tidak memberi ranking. Apalah artinya ranking, apalah pentingnya ranking? Pemberian ranking hanya akan membanding-bandingkan anak-anak kita dengan yang lainnya, dan itu tidak baik bagi mereka. Mengapa? Karena setiap anak sebenarnya memiliki ranking satu dengan versinya masing-masing. Setiap anak menjadi juara 1 dengan versinya masing-masing atas potensi yang dimilikinya. Setiap anak memiliki potensi yang unik dan saya yakin dapat berkembang dengan baik mana kala kita memberi ekosistem yang menyenangkan untuk mereka.
Bapak/ibu jangan marah kepada anak ya, ketika ada nilai belum sesuai keinginan Bapak/Ibu, karena anak-anak kita memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing. Ketika anak kita belum tuntas di matematika, bisa jadi anak kita itu dapat berkembang pesat di bidang gambar, di biang animasi, di bidang musik, di bidang cerita atau bidang lainnya. Hidup tidak harus selalu pintar matematika. Sebaliknya, ketika mata pelajaran menggambar memiliki nilai yang kurang memuaskan, bisa jadi anak kita memang berpotensi di bidang bahasa atau bidang lainnya. Apalah artinya sebuah angka di rapport. Yang terpenting anak-anak kita menikmati proses mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Bapak/ibu patut risau, resah ketika anak-anak kita kurang tahu cara berterima kasih kepada orang yang telah memberikan warna, menuntunnya. Kita patut risau dan resah ketika anak-anak kita tidak bisa meminta maaf ketika dirinya bersalah. Kita patut risau dan resah ketika anak-anak kita tidak bisa memberi maaf kepada orang lain yang minta maaf. Kita patut risau dan resah ketika anak-anak kita tidak bisa bersosialisasi, tidak mandiri dan bertanggungjawab. Yang paling utama, kita patut risau dan resah ketika anak-anak kita tidak jujur.
Terima kasih saya haturkan kepada Bapak/Ibu yang selama ini telah mendukung anak-anak kita untuk belajar terus, belajar bertanggungjawab menyelesaikan tantangan yang dihadapi, tantangan pembuatan gambar dan animasi, tantangan melakukan kerja part time, pengembangan diri dan project sosial. Itu semua semata-mata untuk melatih anak-anak kita untuk belajar bertanggungjawab. Marilah bapak/ibu kita dekatkan diri kita kepada anak-anak kita. Ibarat tanaman bunga, agar bunga yang dihasilkan mekar dan wangi, maka rawatlah, berilah pupuk, siramilah dengan air secukupnya. Pupuk itu tak lain adalah cinta kasih (metta). Mohon maaf atas kekurangan dalam mendidik, menuntun, membimbing putra-putri selama ini. Salam hormat, Diyarko (Ketua Jurusan Animasi).