Semarang, 27 April 2023 kembali saya mendapatkan pelajaran yang berharga tentang arti pentingnya persaudaraan untuk memperkuat persatuan keluarga besar SMK Negeri 11 Semarang. Bersyukur saya bisa diikutkan dalam waktu dan tempat yang tepat bersama orang-orang yang berjasa dalam membesarkan SMK Negeri 11 Semarang dalam acara “Nyawiji & Sambung Rasa Sedulur Grafika 11”.
Kegiatan yang dilakukan di Gedung A dengan mengundang tokoh-tokoh penting antara lain mantan kepala sekolah SMK Negeri 11 Semarang, pengawas SMK, Komite Sekolah, para guru yang sudah purna tugas maupun yang sudah pindah tugas serta bapak ibu guru dan karyawan. Patut disyukuri karena beberapa mantan kepala sekolah dapat menyempatkan waktu dan tenaganya untuk hadir di acara tersebut, antara lain Drs. R.H. Soeprijadi sebagai kepala sekolah pertama kali pada periode 1990-1994, Drs. L. Joko Rakito, M.Pd sebagai kepala sekolah periode tahun 2003-2012, Drs. H. Ahmad Ishom, M.Pd sebagai kepala sekolah periode tahun 2012-2016 dan Drs. H. Samiran, M.T sebagai kepala sekolah periode tahun 2016-2019. Dari hadirnya mantan-mantan kepala sekolah tersebut membuat suasana semakin dekat karena di setiap benak pikiran yang hadir kembali terkenang pada masa-masa beliau memimpin dan membesarkan SMK Negeri 11 Semarang, apalagi acara tersebut dibuat yang paling sederhana, santai, tidak formal.
Kegiatan ini dukung oleh permainan musik organ oleh Pak Andi dan diiiringi gitar dengan penyanyi dari siswa kelas XI Multimedia yaitu Keisya. Alunan musik dan nyanyian yang merdu menambah suasana semakin santai.
Acara yang dipandu oleh Bu Alfiah, S.Pd dan Pak Herry Kristanto, S.Pd mampu membawakan suasana yang lebih santai namun tetap tertata dengan rapi. Kegiatan diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci Al’Quran, dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah, diteruskan dengan selayang pandang, sambutan perwakilan mantan kepala sekolah dan diakhiri doa dan ramah tamah.
Pembacaan ayat-ayat suci Alquran yang oleh dua siswi ini merupakan asuhan Pak Fahmi dari kerohanian Islam. Dari ekstrakurikuler inilah, mampu menghasilkan bibit-bibit yang memiliki talenta seperti tilawah dan Dai.
Acara berikutnya adalah sambutan kepala SMK Negeri 11 Semarang, yaitu Pak Drs. Luluk Wibowo, S.ST., M.T. “Kacang tidak pernah meninggalkan lanjaran”, istilah yang bisa saya sematkan kepada Pak Luluk. Dalam sambutannya dengan gaya bahasa yang santai namun menaruh hormat pada para senior-seniornya. Beliau memaparkan tentang perkembangan SMK Negeri 11 Semarang yang semakin baik karena berkat para kepala-kepala sekolah pendahulunya. Setiap mantan kepala sekolah meninggalkan jejak yang tidak pernah dilupakan. Di saat periode kepemimpinan Pak Joko Rakito, beliau meninggalkan jejak berupa SMK SBI Inverst dengan tinggalan berupa Joglo Loka Widya Bakti sebagai bangunan ikonik khas Jawa yang hanya dimiliki di SMK N 11 Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa kecintaan terhadap budaya lokal harus diwariskan kepada generasi berikutnya. Di saat kepemimpinan Pak Ishom dikenal meninggalkan jejak bangunan aula yang megah dan tak lupa Pak Luluk meminta izin untuk mengembangkan aula tersebut menjadi lebih menarik dan representatif untuk kegiatan pertemuan dalam skala yang lebih besar. Di saat kepemimpinan Pak Samiran yang meninggalkan jejak sebagai SMK Revitalisasi yang meninggalkan gedung animax. Dalam acara tersebut, Pak Luluk juga memohon ijin untuk penataan ruangan seperti ruang meeting dan mini teater yang penggunaannya lebih banyak menampung peserta. Tidak lupa, Pak Luluk juga melaporkan bahwa berkat dukungan seluruh guru dan karyawan, serta doa restu dari para pendahulunya, saat ini SMK Negeri 11 Semarang menjadi SMK Pusat Keunggulan dan mengembangkan gedung Desain Komunikasi Visual menjadi dua lantai.
Acara semakin ramai dan bermakna, ketika Pak Sujinarto dan Pak Anton menyampaikan selayang pandang. Dalam acara ini, setiap kepemimpinan kepala sekolah dikenang satu-satu dan ditampilkan foto-foto kegiatan sebagai rekam jejaknya. Kembali para peserta diajak untuk masuk ke dunia masa lalu untuk mengenang kembali SMK Negeri 11 Semarang dari masa ke masa. Joke-joke yang disampaikan Pak Sujin dan Pak Pak Anton pun membawa gelak tawa para peserta tentu saja diikuti oleh para mantan kepala sekolah ketika namanya disentil oleh kedua guru tersebut.
Sebagai perwakilan dari mantan kepala sekolah, Pak Joko Rakito yang diminta untuk memberikan sambutannya mampu membawa suasana semakin terlihat kekeluargaannya. Kepiwaiannya dalam menyampaikan sambutan diselingi dengan joke-joke yang menohok membuat suasana semakin ramai dengan gelak tawa dari peserta. Ingatan-ingatan kembali terkenang di masa kepemimpinan beliau, apalagi SMK Negeri 11 Semarang yang dulunya SMT Grafika dan lebih dikenal dengan small is beautiful berubah menjadi the big is giant. Di masa kepemimpinan Pak Joko Rakito inilah, SMK Negeri 11 Semarang menampung sekitar 1600 siswa, bahkan menjadi tempat pusat pelatihan tentang kegrafikaan bagi masyarakat sekitar.
Beliau juga mengucapkan terima kasih, karena di masa pensiunnya masih diundang ke SMK Negeri 11 Semarang dalam acara seperti ini. Beliau juga berharap SMK Negeri 11 Semarang semakin maju untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik.
Kegiatan ditutup dengan doa oleh Pak Munif dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan makan bersama dan dilanjutkan dengan saling bertemu satu sama lainnya. Sebuah pertemuan yang benar-benar membuat suasana menjadi nyawiji.
Acara ini mampu membawa suasana kembali bersatu karena lama berpisah. Dalam acara ini juga mampu membawa suasana untuk menyambung rasa rindu yang selama ini terpisah karena purna tugas maupun pindah tugas. Kegiatan ini patut dilestarikan karena benar-benar kami rasakan sebagai kegiatan yang mampu menebar Cinta dan Kehangatan Keluarga Besar SMK N 11 Semarang.