Di bulan Februari 2023 tepatnya saat bulan purnama, teman-teman kita yang beragama Buddha sedang merayakan Magha Puja di Borobudur yang diikuti pula di vihara-vihara di seluruh penjuru tanah air.
Ada sebuah peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Sakyamuni setelah mencapai penerangan sempurna, dimana pada bulan magha (sekitar Februari) tepatnya saat bulan purnama, berkumpullah 1250 para bhiksu atau sangga yang telah mencapai tingkat kesucian dari berbagai penjuru di hadapan Buddha tanpa ada undangan untuk mendengarkan kotbah damma dari Sang Buddha.
Inti kotbah sang Buddha tersebut mengajarkan agar tidak melakukan segala bentuk kejahatan, senantiasa mengembangkan kebajikan dan membersihkan batin. Kesabaran merupakan praktek bertapa yang paling tinggi. Dia yang masih menyakiti orang lain sesungguhnya bukanlah seorang pertapa (samana).
Dari peristiwa Magha puja tersebut ada sebuah kemiripan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan sebagai gerakan akar rumput. Ibarat sebanyak 1250 bhiksu yang mencapai tingkat kesucian tanpa diundang berkumpul menghadap Buddha. Itu artinya para bhiksu tersebut memiliki kesadaran yang tinggi, memiliki niat yang sama sehingga dalam waktu bersamaan berkumpul di tempat yang sama yaitu hutan Jetavana. Begitu juga dengan gerakan akar rumput GSM para guru yang memiliki mindset yang sama yakni memanusiakan anak didiknya berkumpul dalam satu forum. Bekalnya hanya satu yaitu keinginan yang sama semata-mata berhamba pada peserta didik. Kekuatan moral yang sama ini membentuk komunitas yang justru anggotanya melebihi para sangga (bhiksu) pada saat magha puja tersebut.
Pergerakan akar rumput ini bergerak dengan landasan cinta kasih, sehingga dalam setiap pertemuan ataupun forum di sosial media atau group whatsapp pun tidak ada unsur persaingan. Yang ada justru saling mengisi satu sama lain, tidak ada senior dan yunior, tidak ada struktur yang baku secara hirarkis, namun yang dibangun dalam gerakan ini adalah terbentuknya kecerdasan kolektif saling berkolaborasi.
Ada satu ajaran yang sama yang dibangun secara universal dalam gerakan sekolah menyenangkan adalah agar peserta didik menjadi manusia seutuhnya, bahagia lahir dan batinnya, yang memberikan kebermanfaatan. Bahagia ini akan dicapai ketika peserta didiknya bermakna hidupnya. Akan bermakna hidupnya ketika mampu berbuat bajik dengan dilandasi dengan hati dan pikiran yang suci. Selamat hari Magha Puja bagi teman-teman yang beragama Buddha. Semoga semangat magha puja menjadi pengingat bagi kita para pendidik untuk menghindari tingkah laku yang menyakitkan peserta didik, selalu mengedepankan perbuatan bajik, selalu mensucikan hati dan pikiran.