Peran guru di era revolusi 4.0 ini sudah tidak relevan lagi ketika orientasinya mengisi materi, karena berbagai sumber belajar sudah tersedia di mana-mana. Lalu apa peran guru di era ini? Guru hendaknya menjadi pemantik bagi siswa untuk memunculkan ide-ide kreatifnya. Seperti gambar di atas, merupakan hasil ide kreatif siswa kelas XI Animasi yang bernama Wisnu. Karya itu tidak muncul secara tiba-tiba, namun diperlukan pemantik dalam sebuah pembelajaran di jurusan animasi. Awalnya siswa di kelas tersebut saya tampilkan dengan satu karya buatan seorang Kreator dari Semarang yaitu Mas Dina Prasetyawan yang sudah berpengalaman mengisi karya di Treadless.com dan menjadi best seller.
“Anak-anak, dari karya Mas Dina Prasetyawan ini, apa yang kalian lihat dan apa yang kalian rasakan?”, pertanyaan pemantik untuk mengawali diskusi. Dari jawaban para siswa dapat diambil kesimpulan bahwa siswa pembuatnya memiliki kreativitas yang tinggi. Gambar tersebut merupakan hasil ide kreatif yang mampu memvisualkan ciri khas kedai kopi dengan sebuah cangkir sebagai ciri khas wadah untuk kopi yang hangat. Kedai tersebut justru dibuat dalam bentuk cangkir. Jelas sekali bahwa kreatornya memiliki kebiasaan berliterasi.
Dari diskusi kecil tersebut, akhirnya siswa saya minta untuk menuliskan ide-idenya, mencoba membuat sketsa dan mengeksekusi menjadi sebuah karya yang unik. Mereka dibebaskan membuat dengan teknik gambar 2D atau dengan modeling 3D. Hal ini untuk memberikan kemerdekaan sesuai dengan passion yang dimiliki.
Terinspirasi dari karya Mas Dina, akhirnya Wisnu memiliki ide membuat karya modeling 3D berupa kedai mie yang unik.
Rasti Alri yang selama ini fokus di bidang modeling 3D, memiliki ide membuat desain kedai Yakult berbentuk botol Yakult dan dikelilingi oleh meja beserta kursinya yang nampak nyaman.
Sabrina yang lebih fokus ke ilustrasi gambar 2D mampu menuangkan ide sebuah kedai Humberger yang berbentuk Humberger yang dilengkapi dengan pintu.
Naafi Jaselio memiliki ide membuat modeling 3D sebuah kafe dengan bangunan berupa botol jus.
Michael membuat modeling 3D berupa caffee secara sederhana namun enak untuk dipandang.
Cheriil mampu menuangkan ide berupa pet store berbentuk kucing.
Muhammad Bintang mampu menuangkan idenya dalam bentuk modeling 3D berupa kedai yang menjual popcorn.
Faiz Satya, setelah melihat karya Mas Dina ia mampu membuat ide baru berupa bangunan dan benda-benda yang muncul dari sebuah buku. Ia membuatnya menggunakan blender berupa modeling 3D. Masih banyak lagi karya-karya siswa yang muncul setelah melihat karya Mas Dina. Tentu saja ide tidak akan muncul ketika pembelajaran hanya mengisi materi. Ide kreatif akan muncul ketika dipantik dari sebuah stimulus dan selanjutnya diberi ruang waktu untuk bereksplore mencari ide, menuangkan dalam sebuah tulisan sederhana berupa rancangan, membuat sketsa dan merealisasikan ide yang muncul tersebut. Ide-ide kreatif ini muncul karena pantikan sebuah karya yang menginspirasi. Satu karya dapat memunculkan ide-ide kreatif yang patut untuk dihargai.
WOW just what I was looking for. Came here by searching for a