Tempat sampah yang ada di SMP Negeri 2 Semarang sudah tergolong banyak dan tersebar di berbagai tempat untuk memfasilitasi murid-murid dan seluruh anggota civitas akademik sekolah agar pembuangan sampah dapat berjalan semestinya. Dari masing-masing tempat sampah yang tersedia tiga buah tempat sampah dengan harapan sampah sudah terpilah menjadi tiga jenis sampah yakni sampah plastik, sampah kertas dan sampah makanan. Namun demikian budaya untuk memilah sampah belum berjalan secara optimal, terbukti dari masih ditemukannya sampah yang bercampur. Tempat sampah yang seharusnya berisi sampah plastik, namun isinya tidak hanya sampah plastik, demikian juga untuk tempat sampah kertas yang isinya masih bercampur dengan sampah lainnya.
Gambar 1. Kondisi Sampah yang Masih Bercampur
Budaya memilah sampah inilah yang perlu dioptimalkan kembali dengan harapan ketika sudah menjadi budaya, maka akan berdampak pada efektivitas dalam proses selanjutnya pada pengolahannya. Hal yang sederhana yaitu memilah sampah, namun jika sudah menjadi budaya akan berdampak besar pada perilaku yang teratur.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk membudayakan pemilahan sampah antara lain menyusun SOP pemilahan sampah, melakukan penamaan tempat sampah, melakukan sosialisasi sekolah adiwiyata dan melaksanakan kegiatan pemilahan sampah.
Menyusun Standar Operasional Prosedur Pemilahan dan Pembuangan Sampah
Standar operasional prosedur (SOP) pemilahan dan pembuangan sampah perlu disusun sebagai pedoman bagi seluruh sivitas SMP N 2 Semarang dalam melaksanakan proses pemilahan dan pembuangan sampah. SOP ini bersifat mengikat dan memberikan penjelasan bagaimana proses pemilahan dan pembuangan sampah yang dilakukan. Di dalam SOP pemilahan dan pembuangan sampah tersebut secara garis besar memberikan penjelasan bahwa setiap anggota civitas akademik SMP N 2 Semarang memiliki kewajiban membuang sampah pada tempatnya dengan melakukan pemilahan terlebih dahulu. Sampah dipilah sesuai dengan jenisnya, yakni sampah plastik yang wajib dibuang di tempat sampah yang ada tulisan sampah plastik, sampah kertas dibuang pada tempat sampah yang ada tulisan sampah kertas dan sampah makanan dan daun dibuang di tempat sampah yang ada tulisan sampah makanan. Pihak tenaga kebersihan dan petugas piket mendapatkan tugas untuk membuang ketiga jenis sampah tersebut. Sampah plastik dan sampah kertas dibuang di bank sampah, sedangkan sampah makanan dibuang di tempat composting. SOP ini bertujuan untuk lebih meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah selanjutnya, karena output dari bank sampah plastik dan kertas akan dilakukan reused dan resicle sedangkan sampah makanan dan daun akan menjadi kompos.
Penamaan Tempat Sampah
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi tempat sampah menunjukkan bahwa tempat sampah belum diberi tulisan berdasarkan jenis sampahnya. Kondisi ini yang diprediksi menjadi penyebab mengapa murid dan sivitas akademik SMP N 2 Semarang belum melakukan pemilahan sampah dengan semestinya. Dari kondisi inilah maka upaya pertama yang dilakukan adalah memberikan tulisan di setiap tempat sampah yaitu sampah plastik, sampah kertas dan sampah makanan.
Melakukan Sosialisasi tentang Sekolah Adiwiyata
Kegiatan sosialisasi tentang sekolah adiwiyata dilakukan untuk memberikan pemahaman yang sama terhadap seluruh murid dan sivitas akademik tentang sekolah Adiwiyata. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan pada hari Selasa, 21 Mei 2024 di aula SMP Negeri 2 Semarang. Dalam kegiatan sosialisasi, murid-murid diajak dialog interaktif untuk memberikan kesadaran tentang kepekaan lingkungan.
Sosialisasi diawali dengan pemberian stimulus terkait permasalahan global yakni fenomena terjadinya kondisi bumi yang semakain memanas di setiap tahunnya. Dari fenomena global tersebut, para murid diajak dialog dengan tiga pertanyaan: apa yang dipikirkan, apa yang dirasakan dan apa yang akan dilakukan sebagai generasi muda setelah melihat kondisi fenomena pemanasan global tersebut. Tiga pertanyaan tersebut telihat sederhana, namun mampu membawa pada proses kesadaran berpikir (olah pikir), kesadaran merasakan (olah rasa) dan kesadaran untuk bertindak (olah laku).
Dari tiga pertanyaan tersebut terjadilah dialog interaktif yang mampu memantik murid-murid berpikir, merasakan dan akan melakukan tindakan apa dalam mengatasi pemanasan global. Dari hal inilah, murid-murid diajak untuk mengikuti sosialisasi berikutnya tentang sekolah Adi Wiyata yang intinya bagaimana peran seluruh warga untuk menciptakan sekolah yang sehat, bersih dan indah. Murid-murid juga diajak untuk mengenal lebih mendalam tentang prinsip dan tujuan sekolah adiwiyata, bagaimana peran dan komitmen murid untuk menciptakan sekolah adiwiyat serta bagaimana menerapkan 5R yakni Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti) dan Replant (menanam kembali). Budaya yang paling sederhana yang perlu dilakukan paling awal dari kegiatan itu semua adalah membuang sampah pada tempatnya dengan menerapkan pemilahan sampah berdasarkan jenis sampah plastik, kertas dan makanan. Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan membangun komitmen bersama untuk menerapkan sekolah adiwiyat di SMP Negeri 2 Semarang.
Melaksanakan Kegiatan Pemilahan Sampah
Setelah selesai dilakukan sosialiasi sekolah adiwiyata, tahap selanjutnya adalah melaksanakan pemilahan sampah sesuai dengan SOP yang sudah dilakukan. Pembiasaan ini dilakukan serempak sekaligus sebagai kegiatan masalah kepekaan lingkungan. Kegiatan kepekaan lingkungan ini dilakukan pada tanggal 21 Mei 2024.
Untuk memperoleh data, apakah pemilahan sampah tersebut bedampak pada pengurangan sampah, maka dilakukan penimbangan sampah sebelum dilakukan pemilahan sampah dan setelah dilakukan pemilahan sampah. Pada tanggal 20 Mei 2024, dilakukan penimbangan sampah sebelum dilakukan sosialisasi pemilahan sampah dan dilakukan penimbangan sampah pada tanggal 22 Mei 2024 setelah dilakukan sosialisasi.
Tabel 1. Data Berat Sampah Sebelum Pemilahan Sampah
No | Sumber Sampah | Petugas Adiwiyata | Total Sampah (dalam Kg) |
1 | Kelas 8A | Almira, Kendra | 0,9 |
2 | Kelas 8E | Riffat, Devas | 0,8 |
3 | Kelas 9I | Darelino, jenifer | 1,2 |
4 | Kelas 9H | Dhabib, Najwa, Mufi | 1,5 |
5 | Kelas 9C | Titus, Rema, Zuhra | 1,8 |
6 | Kelas 9E | Affan, Alman, Faza | 0,6 |
7 | Kelas 7I | Putu, Diaz, Rania | 0,6 |
8 | Kelas 7F | Rafael, Sandi, Radit | 0,7 |
9 | R. Karawitan | Ruzky, Wildan, Affan | 3,4 |
Jumlah | 11,5 | ||
Rata-rata | 1,28 |
Berdasarkan pengambilan sampel terhadap 9 tempat sampah yang dilakukan pada tanggal 20 Mei 2024 diperoleh rata-rata berat sampah sebelum dilakukan pemilahan sampah di setiap tempat sampah mencapai 1,28 kg.
Tabel 2. Data Bobot Sampah Setelah Pemilahan Sampah
No | Sumber Sampah | Petugas Adiwiyata | Plastik (Kg) | Kertas (Kg) | Makanan (Kg) | Total (Kg) |
1 | Kelas 8A | Almira, Kendra | 0,7 | 0,5 | 0,2 | 1,4 |
2 | Kelas 8E | Riffat, Devas | 0,1 | 0,3 | 0,1 | 0,5 |
3 | Kelas 9I | Darelino, jenifer | 0,4 | 0,4 | 0,2 | 1 |
4 | Kelas 9H | Dhabib, Najwa, Mufi | 0,2 | 0,4 | 0,3 | 0,9 |
5 | Kelas 9C | Titus, Rema, Zuhra | 0,2 | 0,2 | 0,1 | 0,5 |
6 | Kelas 9E | Affan, Alman, Faza | 0,5 | 0,2 | 0,2 | 0,9 |
7 | Kelas 7I | Putu, Diaz, Rania | 0,5 | 0,2 | 0,5 | 1,2 |
8 | Kelas 7F | Rafael, Sandi, Radit | 0,4 | 0,2 | 0,1 | 0,7 |
9 | R. Karawitan | Ruzky, Wildan, Affan | 1,2 | 0,2 | 0,7 | 2,1 |
Jumlah | 4,2 | 2,6 | 2,4 | 9,2 | ||
Rata-rata | 0,47 | 0,29 | 0,27 | 1,02 |
Setelah dilakukan pemilahan sampah, rata-rata bobot sampah hanya berkurang sedikit menjadi 1,02 kg, dengan rata-rata bobot sampah plastic 0,47 kg, sampah kertas 0,29 kg dan sampah makanan 0,27 kg. Dari data tersebut menunjukkan bahwa bobot sampah memang tidak mengalami penurunan yang signifikan, namun sampah terpilah secara baik. Dari pengamatan terhadap 9 sampel, semua tempat sampah sudah terpilah menjadi tiga jenis yakni sampah plastik, sampah kertas dan sampah makanan.
Kesimpulan
Upaya yang perlu dilakukan untuk membudayakan pemilahan sampah antara lain: 1) Membuat SOP Pemilahan dan Pembuangan Sampah; 2) Melakukan Sosialisasi Sekolah Adiwiyata; 3) Melakukan kegiatan pemilahan sampah setiap harinya. Pemilahan sampah secara signifikan tidak berdampak pada pengurangan sampah, namun sosialisasi yang dilakukan berdampak pada perilaku sivitas akademika SMP N 2 Semarang dalam pemilahan sampah.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana budaya pemilahan sampah tersebut berjalan secara kontinyu dan berkesinambungan, maka disarankan: 1) Dilakukan kontroling oleh agen atau duta Adiwiyata dengan cara melakukan pengecekan di setiap tempat sampah apakah sudah terpilah dengan benar; 2)Memberikan reward bagi agen atau duta adiwiyata yang telah melakukan kinerja dengan baik; 3)Melakukan lomba antar kelas tentang budaya bersih dan pemilahan sampah di masing-masing kelas dengan penilaian terhadap rekap harian tentang pemilahan sampah serta kondisi lingkungan kelasnya.